Oleh: Anggi Nugraha
Penampilan Reak Juarta x Djimat di Utrecht Belanda (foto: Gigi Priadji) |
Reak Invasion Tour Europe tahun 2024 telah terlaksana. Rangkaian tour yang berlangsung selama dua minggu ini semakin memberikan warna positif untuk eksistensi Reak di kancah Nasional hingga Internasional.
Aarhus City menjadi tempat pertama yang menjadi saksi terbentuknya salah satu kelompok Reak Chapter Denmark yaitu, Djimat. Peresmian kelompok Reak Djimat pada 06 November 2024 ditandai dengan pemberian sebuah simbol panel grup yang diterima oleh Jonas Snoleoparden selaku promotor musik dunia dan Anggota Djimat. Kegiatan utama di panggung pertama ini tidak hanya menampilkan pertunjukan musik, tetapi terdapat workshop yang disajikan, dihadiri oleh para musisi, dosen, dan beberapa mahasiswa dari salah satu universitas di Aarhus - Denmark. Dalam workshop tersebut kami memaparkan dasar apa saja yang harus diketahui tentang kesenian yang kami tampilkan seperti; instrumen musik yang digunakan, media kuda lumping dan bangbarongan sebagai ciri otentik dalam kesenian ini, hingga berbagai bentuk trance di dalam Seni Reak. Dipungkas oleh kolaborasi dua kelompok Kesenian Reak Juarta Putra x Djimat yang disambut meriah oleh para apresiator.
Reak Juarta x Djimat (foto: Gigi Priadji) |
Tanggal 07 November 2024, kami beraksi di Festival Lee Guess Who - Utrecht, Belanda. Festival bergengsi skala internasional yang menampilkan berbagai genre musik seperti: pop, rock, jazz, hip-hop, indie dan world music. Perjalanan yang ditempuh dari Denmark ke Belanda memakan waktu sekitar 13 jam menggunakan kereta. Semua rasa lelah langsung terbayar karena antusias audiens yang datang dari berbagai belahan dunia menambah gemuruh riuh euforia yang menakjubkan. Kami tampil di dua stage yang berbeda tetapi tidak mengurangi ketertarikan para penonton untuk mengapresiasi kesenian Reak Juarta Putra x Djimat sampai akhir.
Penampilan kami di Festival Resonator, Odense Denmark tidak kalah menarik. Pertunjukan kami diapresiasi dengan baik. Kami melakukan workshop, pertunjukan bangbarongan, debus hingga bertemu dengan para musisi dari Afrika, Pakistan dan beberapa artis dari berbagai belahan dunia lainnya. Acara ini berlangsung pada 08 November 2024. Norwegia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan dilaksanakannya Reak Invasion Eropa. Akan tetapi, tidak terlaksana karena terdapat kendala teknis. Akhirnya, kami melaksanakan sisa waktu tour dengan mengunjungi beberapa kota kecil di Denmark: Thylejreen - Aalborg - Aarhus - Copenhagen.
Persiapan sebelum pentas di Denmark (foto: Gigi Priadji) |
Tantangan utama dalam Reak Invasion Tour 2024 adalah mempersatukan pikiran dan visi setiap nayaga (musisi) dalam setiap penampilan. Meskipun hanya empat orang yang berangkat dari Indonesia, sebagian besar personil yang tampil adalah angota kelompok Reak Djimat Chapter Denmark. Perbedaan latar belakang, pengalaman, dan cara bermain musik di antara para anggota ini tentu menjadi tantangan besar. Namun, dengan komitmen dan komunikasi yang baik, kami harus mampu menciptakan harmoni yang solid di atas panggung, memastikan bahwa setiap pertunjukan terasa konsisten dan memukau bagi penonton. Proses kolaborasi lintas budaya ini akan menguji kemampuan mereka untuk beradaptasi dan menjalin chemistry. Hal yang menarik dari Reak Invasion Tour 2024 adalah kami tetap mempertahankan originalitas musik Reak yang murni, tanpa sedikit pun campuran musik dari genre lain. Kami sangat bangga bisa menyajikan karya musik ini, yang telah menjadi identitas kami. Keaslian ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menunjukkan bahwa musik Reak mampu berdiri sendiri dan mendapatkan tempat di hati banyak orang. Respon positif dari para penggemar, yang terus berkembang dan semakin banyak, menjadi bukti bahwa musik kami memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menyentuh berbagai kalangan. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berkreasi dan mempertahankan ciri khas musik kesenian Reak.
Setelah pelaksanaan Reak Invasion Tour 2024, terdapat harapan besar agar seni Reak tetap dapat eksis di manapun berada, tanpa terhalang oleh batasan geografis. Meskipun seni Reak berkembang di Indonesia, kenyataannya seni Reak ini telah diterima dan diminati oleh masyarakat internasional menunjukkan bahwa kesenian ini memiliki daya tarik universal. Hal ini menegaskan prinsip dasar dari seni Reak, yaitu bahwa seni tersebut diciptakan untuk dinikmati oleh berbagai kalangan, tanpa memandang latar belakang budaya, etnis, atau agama.
Editor: dpebriansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar