Inovasi dalam Musik Tradisi. Perlukah?

Oleh: Annisaa Rahma, A.S (Delegasi Puspa Karima untuk Lokovasia 2024)

Otto Sidharta mentor Lokovasia 2024 saat mengisi Masterclass dalam sesi elaborasi karya (foto: Desty Nursyiam)


Hari keempat kegiatan kami di Malang, proses elaborasi terus berlangsung dengan menampilkan beragam musisi berbakat dari berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya yaitu Ilham Firmansyah  (Jawa Barat) yang mempersembahkan karyanya dengan penuh semangat, Laila Okta Triani  (Minangkabau) yang memukau penonton dengan keunikan musik tradisionalnya, serta Sohibal Ahyar (Bangka Belitung) yang menghidupkan suasana dengan alunan musik gambusnya. Selain itu, kami juga berkesempatan menyaksikan karya dari komponis Ida Bagus Hery Yoga Permadi yang berasal dari Bali, ia mempersembahkan komposisi musik yang sarat dengan nilai kebudayaanya. Tidak ketinggalan, para peneliti seperti Arief Winanda dan Ambrosius Markus Loho turut memberikan pandangan mendalam mereka tentang perkembangan musik. 


Acara kemudian dilanjutkan dengan Masterclass yang dipandu oleh Otto Sidharta salah satu mentor Lokovasia 2024 yang mengupas tuntas tentang perbedaan bunyi pada alat musik tradisional yang telah dimodifikasi atau dimodernisasi. Dalam sesi tersebut, Otto Sidharta menekankan bahwa modifikasi pada alat musik, seperti yang terjadi pada gitar elektrik, seringkali menghasilkan perubahan signifikan pada bunyi yang dihasilkan. Perubahan ini, meskipun dapat memperkuat suara, seringkali justru menghilangkan karakteristik asli dari alat musik tersebut. Sebagai contoh, pengembangan pada gitar elektrik bukan hanya sekadar memperkuat suara, tetapi juga secara tidak langsung mengaburkan esensi bunyi asli dari alat musik tersebut. Beliau juga mengingatkan bahwa dalam mengembangkan alat musik, kita harus memahami aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki, kekuatan apa yang perlu dipertahankan, dan bagaimana inovasi dapat meningkatkan kualitas musik tanpa mengorbankan identitas aslinya. "Tidaklah tepat," katanya, "jika kita menambahkan alat musik seperti kecapi dalam band modern dan lantas menyebutnya sebagai musik tradisional."


Menurut Otto Sidharta, esensi dari musik tradisional bukan terletak pada alat musiknya semata, melainkan pada ciri khas dan karakteristik yang menonjol dari musik tersebut. Apa yang bisa memperkuat dan mempertahankan karakter asli itulah yang pada akhirnya dapat disebut sebagai musik tradisional. Dalam sesi tersebut, Otto Sidharta menekankan pentingnya menjaga keaslian bunyi dalam alat musik tradisional. Beliau menjelaskan bahwa perbedaan bunyi antara alat musik yang telah dimodifikasi atau dimodernisasi dengan alat musik asli sangatlah signifikan. Modifikasi alat musik sering kali menghilangkan esensi dan karakteristik unik dari bunyi aslinya. Sebagai contoh, perkembangan gitar elektrik menunjukkan bagaimana alat musik ini tidak hanya memperkuat suara, tetapi juga mengubah dan bahkan menghilangkan keaslian bunyi yang dulu ada pada gitar tradisional.

Otto Sidharta mentor Lokovasia 2024 saat mengisi master class dalam sesi elaborasi karya (foto: Desty Nursyiam)


Lebih lanjut, Otto Sidharta menekankan bahwa dalam upaya mengembangkan alat musik, kita harus memahami kekuatan dan kelemahan musik tersebut. Pengetahuan ini penting untuk memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan dapat memperkaya musik, bukan malah merusaknya. “Masa iya band ditambah kecapi jadi musik tradisi, kan tidak,” tutur beliau. Maka dari itu kita harus memiliki pemahaman yang mendalam sebelum melakukan inovasi.


Ia juga menegaskan bahwa musik tradisi tidak ditentukan semata-mata oleh alat musik yang digunakan, melainkan oleh ciri khas dan elemen-elemen yang menonjol dari musik itu sendiri. Menurutnya, hanya dengan memperkuat dan mempertahankan elemen-elemen ini, sebuah karya dapat tetap dianggap sebagai musik tradisi.


Kesimpulannya adalah bahwa musik tradisional tidak hanya ditentukan oleh alat musik yang digunakan, tetapi lebih pada ciri khas dan karakteristik unik dari musik itu sendiri. Modifikasi dan modernisasi alat musik dapat mengubah atau bahkan menghilangkan esensi asli dari bunyi musik tersebut. Oleh karena itu, dalam upaya mengembangkan alat musik, penting untuk memahami dan mempertahankan elemen-elemen yang menonjol agar musik tetap memiliki identitas tradisionalnya.


Editor: dpebriansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar