Elaborasi Sebagai Ruang Perjumpaan

Oleh: Desty Nursyiam (Delegasi Puspa Karima untuk Lokovasia 2024)

Pembukaan Lokovasia 2024 oleh Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr, Hariyono, M.Pd
(Foto: Yunia, F.F)


Rangkaian Lokovasia pada hari ke dua (2/9) merupakan kegiatan penting yang dihadiri oleh seluruh peserta dari berbagai daerah. Adapun kegiatan yang dilakuan adalah elaborasi karya dan dibimbing oleh tim mentor yakni Dieter Mark, Otto Sidharta dan Dewa Alit. Sebelum elaborasi karya berlangsung, dilaksanakan juga simbolis pembukaan acara yang digelar di Aula Universitas Negeri Malang (UM). Pembukaan dihadiri juga oleh Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.


Kegiatan elaborasi memberikan ruang bagi seluruh peserta untuk menyampaikan hasil eksplorasi musik tradisi garapannya sebagai embrio karya yang akan ditampilkan pada saat kegiatan eksibisi nanti. Pada elaborasi hari pertama ada 4 grup musik, 1 musisi dan 1 komponis mempresentasikan karya musiknya. Selain menampilkannya, mereka pun memaparkan narasi dan kajian yang berkaitan dengan karya masing-masimg. Dalam hal ini diskusi berjalan dengan hangat dan saling mengisi antara pengkarya serta mentor. Rangkaian elaborasi berlangsung di aula AVA Fakultas Sastra dan Laboratorium Drama UM. Adapun Grup musik yang terlibat dalam elaborasi hari pertama yaitu Tempang Tigo (Bengkulu), Sanggar Seni Uwun Kloda (Flores), Bandung Mooi Musik (Cimahi) dan Karawitan Kuping Cumpleng (Malang). Sementara itu ada juga seorang musisi yang berasal dari Palangkaraya yaitu Christian Justin dan komponis Totti Wahyu Bhatara dari Tulungagung.

Dieter Mark salah satu mentor Lokovasia 2024
(Foto: Yunia, F.F)

Delegasi Puspa Karima dan peserta lain yang tidak menampilkan karya pada hari pertama, menjadi apresiator dan ikut dalam proses diskusi bersama mentor. Bagi kami, ruang elaborasi ini sangat menarik karena dapat menambah pengetahuan terhadap berbagai jenis musik tradisi yang ada di Indonesia, seperti yang diucapkan oleh salah satu mentor yaitu Dieter Mark bahwa kita patut bangga dengan musik tradisi sendiri. Karena jika kita menggali dan mempelajarinya secara mendalam maka akan menjadi identitas yang sangat unik. Keunikan dan ciri khas musik tradisi dari beberapa peserta sangat menarik untuk dibahas dalam ruang diskusi lintas daerah. Hal tersebut dapat menjadi sarana belajar bersama dalam meningkatkan wawasan tentang perkembangan musik tradisi di masa kini. Sebagaimana Lokovasia yang berorientasi menjadi lokomotif pergerakan konservasi musik tradisi yang diimplementasikan secara kritis dan progresif melalui berbagai kemungkinan daya kreativitas yang dinamis.


Kegiatan elaborasi karya ini menjadi ruang perjumpaan bagi kami untuk mengenal secara langsung sajian musik dari berbagai daerah. Begitupun bagi pengkarya, ruang ini akan menjadi perjumpaan dengan apresiator di luar masyarakat kebudayaanya. Pertemuan musik ini sangat penting untuk perkembangbiakan virus-virus kreativitas yang kelak ketika kembali ke daerah masing-masing akan terlahir sebuah replikasi semangat untuk melahirkan karya-karya musik tradisi yang inovatif.


Editor: dpebriansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar