Eksibisi Lokovasia: Apresiasi Musisi Seni Tradisi

Oleh: Yunia Fasya Fauziyyah (Delegasi Puspa Karima untuk Lokovasia 2024)

Eksibisi Lokovasia hari pertama di UBTV
Malang (foto: Desty Nursyiam)


Salah satu upaya menjaga pelestarian dan memajukan pengembangan musik tradisi Nusantara, Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan serta Kemendikbudristek bekerjasama dengan Yayasan Musike SJ berinisiasi menggelar Lokakarya Konservasi & Inovasi Seni tradisi Indonesia (LOKOVASIA) 2024. Peserta yang terlibat terdiri empat kategori, yaitu komponis, musisi, grup musik dan peneliti musik. Terdapat tiga program pada rangkaian kegiatan tersebut yaitu, elaborasi, masterclass dan eksibisi. Berbeda dengan program elaborasi dan masterclass yang terselenggara di Universitas Negeri Malang (UNM) sejak lima hari lalu, program eksibisi, kini berlangsung di UBTV Brawijaya, Gedung Balai Senat lt.3 Universitas Brawijaya, Malang.


Program eksibisi hari pertama (6/9) diawali oleh presentasi karya dari peserta kategori grup musik yaitu Unine Mung (Yogyakarta) dengan judul karya Gadhon Salin Swara, kemudian Angon Angin (Surabaya) dengan judul karya Gong Angin. Untuk kategori komponis, Ida Bagus Hary Yoga (Bali) tampil menyajikan karya Ngumbar. Kemudian dilanjutkan dengan satu sajian karya dari kelima kategori musisi yaitu Sohibal Ahyar (Bangka Belitung) Cristian Justin (Kalimantan Tengah), lham Firmansyah (Jawa Barat), Ni Made Ayu Dwi Sattvitri (Bali) dan Laila Okta Triani (Sumatera Barat). Lima musisi tersebut tampil dalam satu sajian karya bersama. Selanjutnya untuk presentasi karya dari kategori grup musik, ada juga sajian dari kelompok Semut Ireng dari (Madura) dengan judul Karya Ghelleng Ro'om. Wahyu Thoyib Pambayun yang merupakan komponis dari Wonogiri Jawa Tengah tampil sebelum sajian penutup dari Karawitan Kuping Cumpleng grup musik dari Malang Jawa Timur yang membawakan karya Sèsèr: Sâmûèl Bûârî [G. II].


Para tamu undangan dan apresiator berbondong-bondong menghadiri pertunjukan di malam tersebut. Selain dihadiri oleh mayoritas mahasiswa dari UNM, juga dihadiri oleh para mahasiswa Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Nusantara Malang. Zaffira, salah satu mahasiswi semester III, jurusan Pendidikan seni pertunjukan UNM, sambil terkagum-kagum mengatakan bahwa Eksibisi hari ini sangatlah keren. Dengan diadakan Lokovasia 2024, dapat memberikan wawasan bahwa seni tradisi yang sifatnya turun temurun masih eksis hingga saat ini. Selain itu juga ia berharap semoga Lokovasia dapat diadakan lagi tahun depan.

Eksibisi Lokovasia hari pertama di UBTV
Malang (foto: Desty Nursyiam)


Kegiatan eksibisi merupakan puncak dari seluruh program Lokovasia 2024 dimana seluruh peserta menampilkan sajian karyanya secara utuh. Hal berbeda terlihat pada sajian dari kategori musisi. Saat program elaborasi mereka mempresentasikan karyanya secara individu, namun saat eksibisi, mereka menyajikan satu karya secara bersamaan. Karya yang ditampilka sangat menarik, diawali dengan permainan dari kacapi gebug Ilham Firmansyah dan disahut dengan instrumen musik lainnya yaitu Gender, Kecapi dan gambus. Kemudian disahut lagi oleh kepiawaian Laila Okta Triani dengan gaya vokalnya. Keunikan lainnya adalah ketika di tengah sajian Laila mengajak para apresiator untuk mengikuti alunan melodi khas dari Tanah Datar. Ketika Laila menyanyikan dendangnya, para apresiator pun mengikutinya dengan penuh semangat.


Menurut musisi kacapi gebug yaitu Ilham Firmansyah mengatakan bahwa karya tersebut lahir dari keterdesakan dan digarap dengan konsep jamming session.  Meski memanfaatkan waktu yang sangat singkat, kelima musisi ini tampil memaksimal potensi masing-masing kepiawaiannya. Karya bersama yang disajikan pada saat eksibisi hanya memakan waktu latihan singkat ketika mereka berlima sedang ada di belakang panggung.


Editor: dpebriansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar